What do you think about Indonesian people teaching gamelan in foreign country? Few artist from foreign country such as Italy and US are enthusiast in learning of gending-gending (Java traditional music) and widely known as tukang gamelan (penayagan).
Bagaimana jika traditional art yang satu ini di Java tidak laku lagi. Lalu generasi kita tidak ada yang meneruskan budaya adi luhung generasi pendahulu yang begitu luar biasa itu. lalu kelak anak cucu kita hendak belajar gamelan kepada siapa? siapa yang akan mengajari suluk, ndhalang, siter, gong kepada anak cucu kita jika kita tidak berusaha mempelajari dan melestarikan budaya kita?
Haruskah putra-putri indonesia - Jawa khususnya kalau mau belajar nggame lan kepada orang luar negeri?
mungkin sering kita mendengar si anu diundang ke Amerika untuk jadi dosen teaching traditional java music art, kebetulan bibi saya juga pernah ke Italy beberapa tahun untuk mengajar sinden (java traditional singer art) and java traditional dancing.
Tetapi Sekarang Saya berpikir tidak masalah apakah budaya Jawa itu hilang ataukah tidak. Mengapa? Karena hal tersebut tidak penting. Banyak orang menyayangkan mengapa begini, mengapa begitu tetapi mereka toh tidak bisa berbuat apa-apa. Karena zaman ialah mahluk yang Allah ciptakan menggerus segalanya, dan dia sang zaman itu adalah untuk memastikan bahwa tidak ada yang abadi di dunia ini.