poem For my daddy:
jakarta, 1999
pro: daddy
maaf lebaran ini saya belum bisa pulang,
putramu hanya bisa mengarang sebait sajak, itupun tidak panjang
hanya menyampaikan sungkem salam bekti,
dari putramu yang baktinya belum pernah terbukti,
akhir kata
wesselmu.. wassalam
Hanya orang-orang kalah yang terpojok dan tersudut dalam endapan ruang di dalam hatinya, yang berjalan hingga jauh seperti tersesat dan berlarut ke dalam dunia bayangan kecil yang hilang, dan berharap akan ada sedikit perbedaan yang mungkin saja bisa dijadikan ramuan obat tuk penghibur lelah, resah, gelisah dan kesumpekan,
Suara yang terpinggir dan pandangan yang terpesong mungkin dikatakan kalah atau tersasar dalam kehidupan berpasangan , tapi kegelisahan kehidupan adalah lumrah alam pada ciptaan allah ini...
Semoga semuanya akan baik-baik saja, Di sambut senyum sejuk embun pagi ini tiadapun sesuatu yang aku suarakan, hanya ada lembut dalam renung alunan do'a yang aku panjatkan, Semoga Kebagiaan, kesejahteraan, serta Keberkahan akan senantiasa ada di setiap langkah yang masih ada dan tersisa, Untuk yang berulang tahun Semoga di panjangkan langkah usianya, Buat yang sakit lekaslah sembuh untuk dapat kembali menjalankan apa saja yang meski di jalankan, Sebentar lagi Mentari kan hadir hangatkan pagi, Selamat Pagi, Selamat menjalankan aktivitasmu untuk hari ini, dan Selamat Berjuang, Semoga Hari ini akanlah lebih baik dari kemarin dan yang sudah-sudah,..Amin