Saat mataku sudah seperti tak sanggup lagi untuk menatap rona wajah langit biru
sudah tidak bisa lagi membaca lenguh rasa yang mengeliat dalam rasa relung jiwa
hanya sanggup untuk bisa sejenak terdiam dengan pijar sorot kosong dan membisu
mungkin pada saat itulah aku harus bisa untuk dapat menghentikan semua mimpiku
membuang jauh setiap keinginan yang terkemas ada dalam bingkai kaca kerinduan
menghapus semua jejak ingatan tentang bayang keindahan yang ada pada dirimu
untuk dapat menjijing keseimbangan
agar dapat menopang segala keluhan rindu
hanya bisa menatap arah gundah dengan kecap lidah yang terasa kian
terasa kaku namun perlu engkau tahu bahwa
rasa cinta ini tetaplah indah untuk kau bisa miliki
meski pun nanti raga ini akan terkubur bumi dan menjadi lebur terbakar bara api
ku lihat indah awan biru di balut kabut pagi,mentari juga dengan riang
memperlihatkan dirinya,
namun....aku masih mencari sesuatu yang belum
muncul dan melihatkan getar rindunya....
suara...dimanakah suara
hati ku bersembunyi adakah dia
masih berselindung d sebalik selimut
tebal ...masih merajut mimpi yang
tak berkesudahan...bangunlah ...
hadirlah suara hati q menunggu mu
dengan kopi hangat bersulam
kasih...emmmm.
Jangan lagi kau tatapi rona di birunya langit,karna tiadalah akan kau
temukan kepudaran warna dan selalu tetaplah adanya..
tak perlu lagi tuk kau eja membaca, karna memang
masihlah tetap tulisnya..dengarkan dan rasakanlah selalu rindupun
masih membungkus naluriku,
rasakan betapa hebat kemelut rasa
ingin jumpa yang terus bergulir di hati
membalutku..menjeratku,..dimasa
pagi ataupun senja,akupun begitu tak
kuasa menanggung ini
semua..hingga senyumpun kini tak
lagi terhias hanya kerinduan yang
tiada terlampias..
Kicau hati kala tersendiri,usik nestapa
tak kian berlalu pergi..
Percayalah...aku kan selalu di sini agar
rindumu slalu dapat tercumbui...
Salam rindumu yang ternanti di hati